PT JAWARA POS GRUP

RADAR NTB : Dikbud Lobar Harap Sekolah Rusak Berat Segera Di Bangun  Lagi

Lombok Barat,  Jawarapost – Belasan sekolah rusak berat di wilayah Lombok Barat (Lobar) yang terdampak gempa beberapa bulan waktu lalu masih menjadi catatan yang belum terselesaikan. Sejauh ini sekolah yang kategori sedang dan ringan sudah dibangun oleh pusat melalui Kemendikbud dan enam  sekolah lain di antaranya dibantu pembangunannya oleh pihak NGO.

‘’Sementara untuk sekolah kategori rusak berat masih belum pasti pembangunannya. Pasalnya, anggaran untuk pembangunan sekolah rusak berat belum ada kepastian,’’ aku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lobar Drs. M. Hendrayadi

Menurutnya, sekolah rusak ringan dan sedang yang mendapat bantuan akibat terdampak gempa semuanya sudah dapat dan selesai dibangun. Bantuan itu berupa fisik bangunan sekolah sementara, meski ada beberapa pembangunannya diselesaikan tahun ini dikarenakan keterlambatan konsultan yang kurang pro aktif. “Namun secara umum bantuan sekolah sementara itu sudah berjalan dengan baik dan benar,” jelasnya.

Sejumlah sekolah yang sudah dibangun melalui bantuan pihak NGO terdapat enam sekolah antara lain SDN 1 Dipanggil, SDN 3 Mekar Sari, SDN Penimbung, SDN Bengkaung dan lainnya. “Bantuan pembangunan kategori sedang dan ringan ini dibantu oleh pusat serta dari pihak NGO,” ungkapnya. Terkait dengan jumlah sekolah yang kategori rusak berat sebanyak 14 unit. Berdasarkan pertemuan terakhir dengan pihak PU Lobar baru-baru ini menyebutkan,   untuk pembangunanannya di tahun ini tidak dianggarkan di 2019.

Dasar tidak dianggarkannya, karena janji pemerintah akan ditangani oleh Kementerian PUPR. Ditanya kedatangan Kemendikbud Muhadjir Effendi waktu lalu yakni  memberikan kesanggupan untuk sekolah yang  terkena gempa, diakuinya, hanya menyanggupi kondisi sekolah kategori rusak sedang dan ringan.

Sementara itu Kepala Dinas PU PR Made Artadana mengatakan, terkait pembangunan sekolah rusak berat diakui ada di bawah koordinasi BNPB. Di mana masing-masing OPD mengusulkan kembali ke sektor masing-masing. “Khusus sekolah secara kebijakan nasional ada di Ditjen Cipta Karya Kemen PU PR, sejauh ini memang belum ada kejelasan anggaran. Ni perlu kami koordinasikan,” imbuhnya.

Lalu M Lobar



Menyingkap Tabir Menguak Fakta