PT JAWARA POS GRUP

RADAR PAPUA : Guru SMAN 1 Jayapura Mogok Mengajar Gara gara Ini..

JAYAPURA, Jawara Post – Uang lauk pauk (ULP) dan tunjangan perbaikan penghasilan (TPP) belum dibayar, para guru Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Jayapura mogok mengajar. Akibatnya, para murid kuatir bisa berdampak dalam menghadapi ujian nasional (UN). Aksi mogok mengajar ini berlangsung, Jumat, 15 Februari 2019.

Dari pantaun dilapangan, di SMAN 1 Jayapura, sejumlah guru tampak menggunakan pakaian bebas rapi tegah berbincang dalam ruangan guru dan sebagian lagi berada di depan pintu masuk sambil bercakap-cakap satu sama lain. Ruangan  belajar kosong  tak ada aktivitas belajar.

Salah seorang guru SMAN 1 Jayapura,  Joko mengaku, mogok mengajar terpaksa dilakukan sebagai akibat dari ketidakjelasan pemerintah dalam memberikan hak-hak guru. Karena antara pemerintah provinsi dan kota saling lempar tanggungjawab.

“Kami sudah unjuk rasa pada 24 Januari ke provinsi dan kata Pak Sekda Papua (Hery Dosinaen) tahun 2018 masih menjadi tanggungjawab kabupaten/kota. Dari pemerintah kota juga demikian katanya sudah menjadi tanggungjawab provinsi. Jadi kemi mau kemana lagi. Terpaksa berunjuk rasa di sekolah saja,” ungkap Joko.

Joko juga mengaku, melalui media sosial WhatsApp (WA) grup Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) menayakan progres untuk penyelesaian hak-hak guru itu, tapi belum mendapatkan jawaban pasti. “Saya sudah tanya melalui WA grup MKKS, katanya baru mau ditanya kepada pihak terkait,” ujarnya.

Joko mengaku tak ada perintah khusus kepada siswa untuk tak datang sekolah, karena akativitas lain seperti bimbingan masih dilakukan, hanya saja tak ada proses belajar mengajar. “Aktivitas lain tetap berjalan, kalau siswa mau datang silahkan,” katanya.

Joko kuatir keterlambatan pembayaran sengaja dilakukan hanya untuk mengulur waktu pembayaran sampai pada proses pergantian pejabat. Sehingga mudah bagi pejabat baru untuk mengatakan bukan merupakan kebijakannya. “Kami kuatir jangan sampai ini strategi mengulur waktu begitu ada pejabat baru tak dilakukan pembayaran karena bukan merupakan kebijakannya,” katanya.

Salah seorang siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1 Jayapura, Gleen Rumbiak mengaku kaget karena tak ada guru yang mau mengajar. Sebab tak ada informasi sebelumnya jika guru mogok mengajar. “Saya tahunya masuk sekolah. Tapi saat datang begini, semua teman-teman pulang, infonya tak jelas,” ungkapnya.

Gleen sangat kuatir jika persoalan ini terus berlanjut, maka akan berdampak pada proses belajar siswa. Apalagi dirinya yang akan menghadapi UN pada April 2019 mendatang. “Takutnya guru mogok terus dan pelajaran tertinggal, serta tak dipahami siswa,” katanya.

Fitus Arung



Menyingkap Tabir Menguak Fakta