PROBOLINGGO JP – Perusahaan Listrik Negara Unit Layanan Pelanggan (PLN ULP) Kraksaan mengimbau warga di berbagai wilayah Kabupaten Probolinggo untuk mendukung upaya pemeliharaan jaringan listrik, terutama terkait dengan pemangkasan pohon yang berada dekat jaringan. Hal ini penting guna menjaga kestabilan pasokan listrik dan mencegah terjadinya gangguan berulang.
Manager PLN Kraksaan, Han Tua Sinaga, menjelaskan bahwa banyak gangguan jaringan disebabkan oleh pohon-pohon yang terlalu dekat bahkan menempel pada kabel listrik. “Kami sering menghadapi kendala di lapangan, terutama saat ingin memangkas pohon produktif seperti sengon, jati, durian, dan lainnya. Karena tanpa izin dari pemilik, kami tidak bisa mengeksekusi,” jelasnya, Sabtu (7/6/2025).
Han Tua menyebutkan, wilayah pegunungan seperti Tiris dan Krucil menjadi contoh nyata tantangan tersebut. Gangguan akibat pohon tumbang tidak hanya menyebabkan pemadaman, tetapi juga merusak infrastruktur kelistrikan.
“Beberapa waktu lalu, trafo di wilayah Tembelang rusak akibat pohon tumbang. Bahkan tiang listrik patah dan pin isolator pecah. Warga terpaksa mengalami pemadaman semalaman. Ini contoh betapa pentingnya pemangkasan pohon demi keamanan jaringan,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa PLN terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa, namun tetap membutuhkan dukungan langsung dari masyarakat. “Kami tidak bisa kerja sendiri. Kami harap warga memahami bahwa ini untuk kepentingan bersama,” tambahnya.
Di balik upaya menjaga pasokan listrik tetap menyala, ada kerja keras petugas lapangan PLN yang harus menghadapi medan berat dan kondisi cuaca yang tak menentu. Ramli, salah satu petugas pemeliharaan jaringan listrik, menceritakan perjuangannya saat bertugas.
“Saat hujan deras atau angin kencang, kami tidak bisa langsung turun. Kami harus tunggu aman karena risikonya tinggi, bisa tersambar petir atau terkena aliran listrik,” katanya.
Ramli bersama tim bertanggung jawab memangkas pohon dan memperbaiki jaringan usai bencana. “Kami pernah harus naik ke daerah pegunungan, menyusuri kebun sengon, hanya untuk cari titik gangguan yang menyebabkan konslet. Kadang itu di tengah malam,” ujarnya.
Koordinator Yantek PLN Kraksaan, Riza, menjelaskan bahwa petugas teknis dibagi dalam tiga shift: pagi, sore, dan malam. Namun untuk wilayah luas seperti Probolinggo selatan, jumlah petugas masih terbatas. “Hanya dua orang untuk area selatan, tapi kami tetap standby 24 jam,” katanya.
Menurutnya, pelaporan masyarakat sangat membantu mempercepat penanganan. “Kalau ada laporan masuk dengan titik lokasi jelas, kami bisa langsung tangani. Tapi kalau tidak ada, kami harus cari sendiri di area yang luas,” jelas Riza.
PLN juga menyediakan layanan pengaduan melalui aplikasi PLN Mobile dan nomor telepon 0335-123. Han Tua kembali mengingatkan pentingnya sinergi antara masyarakat dan PLN. “Kami utamakan pelayanan terbaik. Tapi kami juga butuh pengertian warga agar jaringan bisa kami jaga bersama,” pungkasnya. (Fik)