PROBOLINGGO JP – Siapa sangka, Forum Peduli Akhlaq yang dikenal vokal soal moral justru tengah diguncang konflik internal. Sabtu (10/5), udara Kraksaan mendadak panas. Mustofa (51), atau yang lebih dikenal sebagai Habib Mustofa, melaporkan seseorang berinisial Lf, ke Polres Probolinggo. Tuduhannya? Bukan hanya soal pencemaran nama baik, penghinaan, melainkan ancaman lewat grup WhatsApp!
“Saya ke SPKT Polres untuk melaporkan Lf. Dia sudah melecehkan nama baik saya, menyebar kebencian, bahkan mengancam nyawa saya,” tegas Mustofa kepada awak media dengan wajah serius.
Habib Mustofa bukan sosok asing. Ia dikenal lantang menolak peredaran miras di Probolinggo. Maka tak heran, ketika dirinya merasa terancam, ia pun bergerak cepat.
“Kalau saya yang memperjuangkan aspirasi masyarakat dibungkam, berarti ada yang tak suka dengan gerakan ini. Tapi saya tidak sendiri. Banyak warga mendukung,” lanjutnya dengan nada getir.
Tak main-main, kasus ini kini didampingi pengacara Saddam Husein, SH. Ia menyebut bahwa laporan kliennya mencakup pasal 310 dan 311 KUHP, serta pasal 27 ayat 3 UU ITE—dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.
“Kami serahkan semua proses pada hukum. Tapi kami minta perlindungan nyata dari kepolisian untuk keselamatan klien kami,” tandas Saddam.
Apakah ini hanya awal dari badai? Atau ada skenario lain di balik layar? Waktu yang akan menjawab—tapi publik sudah mencatat: suara akhlaq tak boleh dibungkam. (Fik)
