PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

Caleg PKB No 2 Dapil V, Terancam Pidana PEMILU

BONDOWOSOJawara Post—Kalimat pengakuan “Saya disuruh ngumpulkan foto copy KTP seluruh KPM untuk dijadikan sebagai konstituen dan mendukung caleg bernama Miftah, tapi saya tidak mau, kan saya harus netral sebagai Ketua Kelompok KPM, bahkan saya disini menjadi Pengawas TPS di Desa sini,” Kata salah seorang ketua kelompok KPM itu, Rabu (26/2/2019)” akan berbuntut panjang.

Simak pula 》RADAR JAYAPURA : Jurnalis dan Masyarakat Diminta Bekerjasama Sukseskan Pemilu 2019

Pasalnya, Johan Efendi Ketua BPR.RI BADAN PUSAT REKCLASEERING REPUBLIK INDONESIA di Bondowoso mengaku telah mengantongi bukti – bukti terkait kampanye hitam dan terselubung. “Apapun alasannya, caleg itu bisa saja menepisnya. Namun perlu di ingat, lembaga kami punya bukti kongkrit dan sudah menyiapkan laporannya. Kami akan pidanakan, biar hukum adil bagi semua pihak,” tandasnya, Kamis sore.

Klik video ini 》

Saksi yg polos menuturkan

Sekadar dikatahui, pendamping PKH di Bondowoso Perintahkan KPM kampanuyekan caleg. Salah seorang yang berprofesi sebagai pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Mandiro, Kecamatan Tegalampel, Bondowoso, di ‘disinyalir’ memerintahkan Ketua kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk ‘berkampanye’ Calon Anggota Legislatif (Caleg) Daerah Bondowoso, Jawa Timur.

Seorang ketua kelompok KPM, Lilik Suryani, warga Desa Mandiro mengaku diperintahkan oleh Pendapingnya untuk meminta foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada seluruh KPM untuk dijadikan sebagai konstituen Caleg nomer dua Partai nomer Satu, dapil Lima. Katanya, kerena tidak mau untuk memintak foto kopy KTP kepada warga, lalu kemudian pendamping itu menyuruh orang lain untuk mengumpulkanya.

Baca Juga 》Pendamping PKH Perintahkan KPM ‘Berkampanye’ Caleg

Sementara, Andi Susanto, pendamping PKH Desa Mandiro, saat dikonfirmasi menepisnya, jika dirinya menyuruh KPM untuk mengkampanyekan seorang Caleg. “Kalau minta foto kopi KTP, saya minta pasti, untuk pemutahiran data. Saya katakan, tidak pernah menyuruh mereka ke siapa saja, apa lagi dengan ancaman or Janji-janji,” bantahnya.

“Kita akan buktikan semuanya, kita akan singkap tabir kuak fakta tentang retorika dan narasi kampanye terselubung ini,” kata Johan, Kamis (28/02/2019).

Johan gondrong



Menyingkap Tabir Menguak Fakta