PROBOLINGGO Jawara Post – Mentari baru saja merekah di ufuk timur, namun suasana di gerbang SMP Negeri 1 Kraksaan sudah hangat penuh senyum. Sejak pukul 06.00 WIB, para siswa disambut ramah oleh bapak-ibu guru serta tenaga kependidikan. Sebuah tradisi yang dikenal dengan 5S: Salam, Senyum, Sapa, Sopan, dan Santun. Kehangatan ini diyakini mampu menumbuhkan semangat belajar dan memupuk karakter sejak langkah pertama memasuki sekolah.
Pukul 07.00, suasana berubah khidmat. Lagu kebangsaan Indonesia Raya tiga stanza berkumandang lantang di seluruh penjuru sekolah. Semua aktivitas terhenti, setiap orang berdiri tegak dengan sikap sempurna. Dalam hening yang penuh hormat, cinta tanah air dipatri dalam dada siswa-siswi muda ini.
Setelah itu, lantunan ayat-ayat suci mengalun. Selain murojaah, setiap kelas mendapat giliran tadarus Al-Qur’an, membaca satu juz secara bergilir. Suasana religius membalut hari, memberi ketenangan sekaligus mendekatkan mereka pada nilai-nilai spiritual.
Di tengah rutinitas, ada pula kehangatan kebersamaan. Melalui program DEWANDARU (Dengan Kawan Makan Bekal dari Rumah), siswa yang membawa bekal dari rumah diperbolehkan menikmatinya bersama teman-teman sekelas. Bukan sekadar makan, tapi belajar berbagi dan mensyukuri rezeki sederhana yang dibawa dari rumah.
Ritme pagi ditutup dengan Senam Anak Indonesia Hebat. Gerakan energik dan penuh keceriaan dilakukan serentak, baik di dalam kelas maupun teras. Senam ini menjadi simbol semangat dan keceriaan yang mengiringi langkah siswa sepanjang hari.
Tidak berhenti di situ. Pada jam istirahat, siswa dibiasakan membawa piranti makan sendiri melalui program PIRAMID (Piranti Makan dari Diri Sendiri). Kantin sekolah bebas plastik, makanan pun dipastikan sehat, bergizi, dan bebas 5P. Kesadaran menjaga lingkungan dan kesehatan ditanamkan sejak dini.
Rutinitas religius juga dijaga dengan salat Dhuha, Dhuhur, hingga Ashar berjamaah. Sementara itu, program CLINK (Cetar Indah Lingkungan Sekolahku) mengajak siswa untuk membersihkan lingkungan sekolah pada pagi dan sore hari. Lingkungan yang asri diyakini mampu menumbuhkan jiwa yang bersih dan pikiran yang jernih.
“Semua program ini kami lakukan agar siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter, berakhlak, cinta tanah air, mandiri, serta peduli pada sesama dan lingkungan,” ujar Bu Yuyun, salah satu guru SMPN 1 Kraksaan.
Dengan irama kegiatan yang teratur dan penuh makna, SMPN 1 Kraksaan menjelma bukan hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai rumah pembentuk jiwa—melahirkan generasi berkarakter yang siap menatap masa depan. (Fik)