SITUBONDO, JP 12 Juni 2025—Proyek pembangunan/rehabilitasi jalan lapen di Dusun Krajan, Desa Jetis, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, menuai sorotan. Proyek yang dibiayai dari Dana Desa APBDesa TA 2025 senilai Rp197.601.000 ini diduga dikerjakan tergesa-gesa hingga harus dilembur malam hari, memicu kekhawatiran soal kualitas pengerjaannya.
Pantauan investigasi terlihat para pekerja melakukan aktivitas menyiram aspal jalan pada malam hari, dalam kondisi minim pencahayaan . Aktivitas malam tersebut menimbulkan pertanyaan apakah proses pembangunan ini mengutamakan kualitas, atau hanya mengejar target waktu?
Pekerjaan dilakukan dengan metode swakelola, namun kondisi jalan yang telah jadi tampak tidak presisi dan berpotensi cepat rusak. Permukaan jalan yang baru dibangun terlihat bergelombang dan kurang padat — indikasi kuat bahwa pengerjaan tidak dilakukan secara optimal.
Berdasarkan pantauan di lapangan serta hasil investigasi media ditemukan praktik yang bertentangan dengan prinsip dasar pelaksanaan Dana Desa, yakni pemberdayaan masyarakat lokal. tenaga kerja dan alat berat juga didatangkan dari luar daerah tanpa melibatkan pelaku usaha atau pemilik alat berat lokal di kabupaten Situbondo.
Warga sekitar mengaku heran dengan jadwal kerja malam hari. “Biasanya pekerjaan jalan dilakukan pagi sampai sore. Ini malah malam-malam masih ngecor, padahal penerangan kurang dan aspal belum benar-benar rata,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Transparansi dan pengawasan dari pihak desa maupun kecamatan sangat diharapkan masyarakat. Proyek sebesar ini seharusnya mampu menghasilkan jalan yang kuat dan tahan lama, bukan jalan yang harus diperbaiki lagi dalam waktu dekat.
Papan proyek mencantumkan volume jalan sepanjang 526 meter dengan lebar 3 meter. Dengan anggaran hampir Rp200 juta, hasil pekerjaan seharusnya mencerminkan penggunaan anggaran yang efisien dan berkualitas, bukan malah menjadi bahan pertanyaan publik.
Warga berharap pemerintah desa dan instansi terkait segera mengevaluasi hasil pekerjaan dan melakukan perbaikan bila terbukti kualitasnya buruk. Jalan desa merupakan urat nadi aktivitas warga.
Jika dibangun asal-asalan, dampaknya bukan hanya pada kendaraan, tapi juga keselamatan dan ekonomi masyarakat.
Sementara itu ,Kades Jetis sampai berita naik tayang belum berhasil di konfirmasi. Diusahakan untuk dimintai tanggapan nya, belum berhasil dijumpai. (Red)