PT JAWARA POS GRUP

RADAR BESUKI : Menelisik Proyek Wisata Tampora (02)

Proyek BOR, Habiskan Anggaran Sia -sia

SITUBONDOJawara Post-Guna menunjang fasilitas yang tersedia dilokasi wisata pantai putih Tampora, Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Jawa Timur, Pemkab Situbondo melalui Dinas PUPR membangun sumur bor dengan anggaran yang fantastis. Namun sayang, hingga kini tidak setetespun air yang dihasilkan, sehingga bangunan lainnya ikut tidak berfungsi alias banyak yang muspro.

Baca juga : RADAR BALI : Patok Mulai Dipasang di Jalur Proyek Jalan Singaraja-Mengwitani

Informasi yang diterima Redaksi Jawa Post menyebutkan bahwa, sejatinya pengadaan air bersih itu bukan dengan cara mengebor sisi gunung Tampora, melainkan membangun pipanisasi dari sumber mata air yang ada. Ini sangat tidak masuk akal. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada di Tampora, tidak pernah dilibatkan dalam perencanaannya. Buktinya, sekarang semua fasilitas yang telah dibagun, tidak bermanfaat, kata HR.

Tokoh pemuda Banyuglugur itu juga menambahkan bahwa bisa dikalkulasi biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk pengadaan air, antara bikin sumur bor dengan membangun jaringan pipanisasi. “Bukan hanya irit anggaran, melainkan faktor manfaat dan dampak pada masyarakat sekitar, itu jangan diabaikan. Jika dibuat pipanisasi, pokdarwis bisa dilibatkan dalam pengelolaannya,” tukasnya.

Baca :  RADAR BESUKI : Gempa Bumi Guncang Situbondo, Zero Korban Jiwa

Bukan hanya itu, seorang wanita paruh baya yang telah lama berjualan dan mengais rejeki guna menafkahi keluaragnya, mengaku tersingkirkan. Dengan ekplorasi wisata pantai putih yang konon untuk kemakmuran masyarakat sekitar, berbalik fakta. Itu juga disebabkan wisata pantai putih yang dilingkup Perhutani KPH Probolinggo. Jadi, pengelola dan yang mengurus wisata adalah perhutani, bukan warga sekitar.

Kami paham kalau antara Pemkab Situbondo dan Perhutani Probolinggo telah mengadakan MoU dan kesepakatan yang jelas. Namun, dibalik itu semua fakta yang berbicara, masyarakat yang merasakannya. “Terkait dugaan ary planning dan dugaan money loundry, kami LSM Siti Jenar sudah mengumpulkan baket untuk laporan resmi,” ujar Eko Febrianto, Ketua LSM Siti Jenar.

Simak pula :  RADAR BESUKI : Menelisik Proyek Wisata Tampora (01)

Disisi lain, seorang warga yang ditemui Jawara Post menuturkan bahwa dari perencanaan proyek pengembangan wisata ini, terkesan dropdown alias tanpa melibatkan masyarakat yang paham akan kultur lokasi, kondisi lapangan dan tokoh yang terlibat dalam babat lahan menuju tempat wisata pantai putih. Sehingga banyak kendala dilapangan dan itu dijadikan alibi oleh kontraktor untuk membela diri, mencari pembenaran.

Malahan, kekayaan alam yang bisa dikatakan merupakan satu satunya milik kabupaten itu (Pasir putih), di ekplorasi tidak tepat guna. Itu menunjukkan bahwa proyek ini tidak terkonsep dengan matang, hingga terkesan kurang pro rakyat.  “Kami disini bukan dilibatkan, melainkan jadi penonton. Coba lihat, banyak bangunan fisik yang muspro,” katanya, sambil meminta namanya dirahasiakan.

Gus/din
Biro Situbondo


TAG

Menyingkap Tabir Menguak Fakta