PT JAWARA POS GRUP

RADAR NTB : Provinsi Pulau Sumbawa Gagal Terbentuk, Pemuda NTB Menuntut

SUMBAWAJawara Post – Pemekaran Provinsi pulau Sumbawa dari Provinsi NTB pernah dijanjikan salah satu anggota DPD RI dua periode Farouk Muhammad saat masa kampayenya dahulu. Kini pemuda Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali pertanyakan kontribusi Farouk yang kembali mecalon DPD RI itu.

Bahkan, pemuda NTB itu juga kembali menanyakan pemekaran Bima Timur yang juga pernah dijanjikan oleh Farouk Muhammad sebelum ia duduk di kursi DPD RI.

Diketahui, Farouk Muhammad yang dianggap putra kebanggaan masyarakat NTB yang telah mampu berkompetisi di skala nasional dan dianggap sebagai sentralistor politik ini, selama 10 tahun (dua periode) ia menjabat dan duduk di kursi DPD RI.

Namun demikian, dalam pernyataan sikap yang diterima indikatorntb.com, senin (3/12/2018), pemuda yang tergabung dalam ‘Pemuda Demokrasi NTB’ itu menilai Farouk belum mampu memberikan pengaruh dan kontribusi besar dalam perkembangan dan kemajuan daerah NTB, terkhusus untuk pulau Sumbawa.

Menurut ‘Pemuda Demokrasi’, janji-janji pemekaran Provinsi pulau Sumbawa dan Bima Timur yang menjadi impian masyarakat di Pulau Sumbawa dan Bima yang pernah disampaikan di masa kampanye Farouk Muhammad adalah salah satu cara pembodohan pola pikir terhadap masyarakat NTB yang tidak pernah dipertanggung jawabkan sesuai tugas dan fungsinya yang telah diamanatkan UUD 1945 pasal 22 (d).

Dengan itu, kesatuan ‘Pemuda Demokrasi’ yang dipimpin Muhammad Kadafin sebagai Korlap, selenggarakan aksi demonstrasi di kantor DPRD Bima dan cabang empat gunung dua, Senin (3/12/2018) yang menuntut dan mempertanyakan kontribusi Farouk Muhammad untuk NTB khususnya pulau Sumbawa selama 10 tahun di DPD RI.

Tak hanya itu, dalam pernyataan sikap pemuda yang mengatas namakan Front ‘Pemuda Demokrasi’ Bima itu, juga menolak tegas pencalonan kembali Farouk Muhammad di DPD RI, karena munurut ‘Pemuda Demokrasi’ kegagalan terbentuknya Provinsi pulau Sumbawa tidak terlepas dari peran Farouk Muhammad di DPD RI yang memang tak pernah mendukungnya.

“Kami sebagai mahasiswa dan masyarakat, tidak menginginkan ketika DPD RI yang hanya mementingkan pribadi tanpa memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan NTB,” tulis ‘Pemuda Demokrasi dalam pernyataan sikapnya.

Lalu muhasan


Menyingkap Tabir Menguak Fakta