PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

Satgas Miras Probolinggo Tak Main-main! Gudang Miras Digulung Dekat Pesantren

PROBOLINGGO, Jawara Post — Malam mulai larut, tapi langkah kaki Satgas Miras Kabupaten Probolinggo justru kian mantap. Kamis malam (19/6), lorong gelap di Gang Malaka, Dusun Kapasan, Desa Pajarakan Kulon, menjadi saksi bisu dari keseriusan perang melawan racun moral: minuman keras.

Di ujung gang, sebuah rumah tua berdiri membisu. Jendelanya ditutup karton, tampak seperti tak berpenghuni. Tapi malam itu, rumah yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari sebuah pondok pesantren itu tak bisa lagi bersembunyi dari mata hukum. Satgas Miras yang baru dua pekan dibentuk oleh Pemkab Probolinggo mengungkap gudang penyimpanan ratusan botol miras berbagai merek.

“Ini sangat mencemaskan. Bayangkan, hanya sepelemparan batu dari pesantren, ternyata jadi sarang miras,” ujar Ketua Satgas Miras sekaligus Kasatpol PP Kabupaten Probolinggo, Sugeng Wiyanto, geram.

Awalnya, penggerebekan dimulai dari rumah pria berinisial TN (35). Dikenal sebagai pemain lama dalam pusaran distribusi miras lokal, TN sempat dua kali lolos dari jerat razia. Namun malam itu, peruntungannya habis. Di rumahnya, petugas hanya menemukan tiga botol bir dan arak. Jumlahnya sedikit, tapi cukup sebagai pemicu kecurigaan lanjutan.

Kecurigaan itu mengarah ke sebuah rumah kosong, yang ternyata milik paman TN. TN berdalih itu bukan miliknya dan menolak menyerahkan kunci. Tapi tim tak kehabisan akal. Lewat koordinasi intens dengan Kepala Desa Pajarakan Kulon, TN akhirnya luluh. Pintu dibuka. Dan kebenaran terbentang telanjang.

“Begitu dibuka, kami temukan gudang miras. Puluhan kardus tertata rapi, seperti siap diedarkan. Ini jelas jaringan, bukan konsumsi pribadi,” kata Sugeng.

Barang bukti yang disita malam itu mencengangkan:
78 botol arak Bali (dalam dua karton besar)
21 botol kaca berisi arak lokal
67 botol anggur merah
44 botol miras merk Api

Di balik operasi senyap ini, ada sinergi yang tidak bisa disepelekan—antara Satpol PP, tokoh masyarakat, ormas keagamaan, dan para relawan yang diam-diam bekerja menjaga moralitas desa.

Salah satu tokoh yang getol dan konsisten mendukung gerakan ini adalah Habib Mustofa Assegaf, yang juga ditunjuk sebagai Humas Satgas Miras. Ia mengapresiasi gerakan ini sebagai bukti nyata bahwa Satgas tidak sekadar simbol.

> “Ini bukan pencitraan. Ini perlawanan nyata terhadap kerusakan generasi. Saya bangga jadi bagian dari gerakan ini, dan kami akan terus maju. Tidak ada kompromi untuk miras!” tegas Habib Mustofa.

Malam itu, satu titik gelap di peta Probolinggo berhasil diterangi. Tapi Satgas tahu, ini baru awal. Masih banyak lorong gelap lain yang menunggu disapu bersih. Misi mereka bukan cuma menyita botol—tapi menyelamatkan anak bangsa dari mabuk yang menyesatkan. (Fik)



Menyingkap Tabir Menguak Fakta


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *