SMPN 1 Kraksaan Tanamkan Cinta Budaya Lewat Membatik

PROBOLINGGO, Jawara Post – Lembaran kain putih yang semula polos, perlahan berubah menjadi kanvas penuh makna. Tangan-tangan mungil siswa SMPN 1 Kraksaan menorehkan malam dengan canting, menuliskan kisah budaya lewat goresan batik.

Dengan tema “Sandang Batikku Budayaku”, kegiatan kokurikuler ini mengajak peserta didik untuk lebih dekat dengan warisan luhur bangsa. Proses membatik pun dilakukan dengan penuh kesabaran: mulai dari menggambar pola, mencanting, memberi warna, hingga mencelupkan kain ke dalam pewarna alami.

Kepala SMPN 1 Kraksaan melalui Humasnya ibu Yuyun menjelaskan, kegiatan membatik bukan sekadar keterampilan tangan, melainkan juga sarana pendidikan karakter. “Anak-anak belajar telaten, disiplin, dan tentu saja menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya sendiri,” ujarnya.

Antusiasme siswa tampak jelas. Mereka bekerja sama, saling membantu, dan tak jarang wajah-wajah sumringah muncul saat melihat motif batik mereka kian indah. Dari titik-titik malam hingga sapuan warna, tersimpan semangat menjaga tradisi agar tetap hidup di tengah arus zaman.

Di halaman sekolah yang rindang, kain batik hasil karya siswa terhampar, seakan menjadi bukti bahwa generasi muda tak hanya mampu bersaing dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga sanggup menjaga akar budaya.

Batik bukan sekadar sandang. Di SMPN 1 Kraksaan, batik adalah jembatan cinta pada warisan bangsa – sehelai kain yang mengikat generasi dengan identitas dan kebanggaan. (Fik)



Menyingkap Tabir Menguak Fakta


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *