PROBOLINGGO, Jawara Post – Tangis seorang bayi pecah di ruang bersalin Puskesmas Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (23/8/2025). Bayi mungil itu lahir dari rahim Aprilia Asari, perempuan yang sebelumnya melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dialaminya dari seorang pria berinisial Y, warga Brumbungan Kidul Kecamatan Maron.
Bagi Aprilia, kelahiran ini menjadi titik balik hidupnya. Meski hadir dari peristiwa kelam yang menorehkan luka batin, sang buah hati tetap ia sambut dengan doa dan pelukan penuh kasih. “Bayi ini adalah anugerah Allah. Meski saya melewati jalan yang pahit, kehadirannya menjadi cahaya dalam hidup saya,” tutur Aprilia lirih setelah proses persalinan.
Kasus yang menimpa Aprilia sempat ia laporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Probolinggo bersama kuasa hukumnya, Pradipto Atmasunu SH.MH.
Laporan tersebut menjadi ikhtiar untuk menuntut keadilan sekaligus perlindungan hukum, agar pelecehan terhadap perempuan tidak dianggap sepele.
Kuasa hukum Aprilia menegaskan akan terus mengawal perkara ini hingga tuntas. “Kehadiran bayi ini jangan sampai menutup mata kita pada akar masalahnya. Justru ini pengingat bahwa kasus pelecehan seksual harus ditangani serius, demi memberi rasa aman bagi perempuan di Kabupaten Probolinggo,” ujar Pradipto.
Kini, Aprilia tengah beristirahat bersama bayi Perempuannya di ruang perawatan Puskesmas Kraksaan. Meski menyimpan luka, keberaniannya melapor dan tetap berdiri tegak menjadi pesan penting: bahwa perempuan berhak mendapatkan keadilan, perlindungan, dan ruang aman untuk hidup tanpa rasa takut. (Fik).