PT JAWARA POS GRUP

SELAMAT & SUKSES RI 1

Pengacara Muda Sindir Khofifah ” Jangan Sampai Istilah Korupsi Diganti Jadi Sodaqoh”

SURABAYA, JP – Pernyataan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terkait istilah “anak nakal” menuai kontroversi. Dalam sebuah wawancara dengan wartawan, Khofifah meminta agar anak-anak yang berperilaku menyimpang tidak lagi disebut “nakal”, karena menurutnya semua anak lahir dalam keadaan fitrah atau suci.

Pernyataan tersebut langsung ditanggapi oleh Syafi’ SH, seorang advokat asal Jawa Timur. Ia menilai Gubernur Khofifah terlalu fokus pada istilah, alih-alih menangani substansi persoalan remaja di Jawa Timur.

“Istilah ‘anak nakal’ yang disampaikan Kang Dedi Mulyadi seharusnya dijadikan inspirasi untuk membuat terobosan dalam menangani kenakalan remaja, bukan malah dipertentangkan. Kalau istilah terus yang diperdebatkan, kapan penanganannya?” ujar Syafi’ dalam keterangannya, Senin (19/5/2025).

Syafi’ khawatir pendekatan semantik seperti ini akan melemahkan penegakan norma dan hukum di tengah masyarakat. Ia bahkan menyindir keras Khofifah dengan menyebut bahwa jangan sampai ke depan istilah “korupsi” pun diganti menjadi “sodaqoh”.

“Saya khawatir, jangan-jangan nanti korupsi diganti istilahnya jadi sodaqoh. Ini bahaya. Sekarang saja Jawa Timur darurat korupsi,” tambahnya.

Ia menyebutkan sejumlah kasus besar dugaan korupsi yang terjadi di Jawa Timur, seperti skandal hibah yang merugikan negara lebih dari Rp2 triliun, kasus Bank Jatim dengan kerugian mencapai Rp700 miliar, dan pengadaan barang di Dinas Pendidikan Jawa Timur yang merugikan negara hingga Rp65 miliar.

Menurut Syafi’, Gubernur Khofifah tidak menunjukkan sikap tegas dalam menyikapi berbagai kasus tersebut.

“Kasus-kasus besar ini justru tak ditanggapi serius. Tapi istilah anak nakal malah dibesar-besarkan. Ini tidak sebanding dan tidak bermutu,” tegasnya.

Syafi’ berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur lebih fokus pada penyelesaian masalah riil yang terjadi di masyarakat, khususnya soal kenakalan remaja dan pemberantasan korupsi yang makin merajalela.



Menyingkap Tabir Menguak Fakta


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *