PROBOLINGGO, Jawara Post – Duka mendalam menyelimuti keluarga Safiun, warga Dusun Gundal, Desa Sindetlami, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. Seorang ibu bernama Dana Mentri (41) bersama bayi yang dikandungnya meninggal dunia pada Rabu (22/10/2025) usai diduga mengalami keterlambatan penanganan dan pemberian surat rujukan dari Puskesmas Besuk menuju RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa bermula ketika Safiun membawa istrinya ke Puskesmas Besuk sekitar pukul 00.00 WIB karena hendak melahirkan. Namun, saat itu puskesmas dalam kondisi tertutup.
“Saya sudah mengetok-ngetok pintu, tapi tidak ada yang membuka. Akhirnya saya hubungi bidan yang saya kenal. Baru beberapa menit kemudian, istri saya bisa masuk,” tutur Safiun saat ditemui wartawan.
Sekitar pukul 01.00 WIB, petugas puskesmas menyarankan agar korban pulang karena pembukaan baru satu. Namun sekitar pukul 04.00 WIB, kondisi Dana memburuk hingga kembali dibawa ke puskesmas. Meski langsung ditangani, keluarga menyebut korban tampak lemah dan kesulitan bernapas.
Anak korban, Cindy, mengatakan dirinya sempat berulang kali meminta agar ibunya segera dirujuk ke rumah sakit.
“Jam 10 saya bilang, ‘cepat Bu, ibu saya segera dirujuk’. Tapi dijawab, ‘saya sudah kirim pesan, tapi belum ada jawaban’,” ungkapnya.
Menurut keluarga, surat rujukan baru diberikan sekitar pukul 13.00 WIB. Namun sesampainya di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, kondisi Dana sudah kritis.
“Pertolongan tidak berhasil. Sekitar pukul 16.00 WIB, ibu saya meninggal bersama adik saya,” jelas Cindy dengan suara terbata-bata.
Tragedi ini memicu keprihatinan warga. Banyak yang menilai puskesmas perlu meningkatkan kesiapsiagaan, terutama dalam menghadapi kasus darurat persalinan.
“Keselamatan warga harus diutamakan. Jangan sampai nyawa melayang hanya karena masalah administrasi,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Sementara itu, petugas Puskesmas Besuk, Nurhayatin, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa Kepala Puskesmas sedang tidak berada di tempat karena dipanggil ke Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.
“Saya tidak berwenang memberikan keterangan. Biar satu pintu saja, nanti dari atasan langsung yang menyampaikan,” katanya kepada wartawan, Senin (27/10/2025).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Hariawan Dwi Tamtomo, membenarkan adanya kunjungan Kepala Puskesmas Besuk ke kantornya.
“Betul, Kepala Puskesmas kemarin datang ke kantor Dinas. Tapi karena informasinya belum detail, saya sarankan untuk melengkapi data terlebih dahulu,” ujarnya saat ditemui di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Kesehatan belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait penyebab pasti kematian ibu dan bayi tersebut.
Masyarakat berharap peristiwa ini menjadi momentum evaluasi bagi pemerintah daerah untuk memperkuat sistem layanan kesehatan dasar, khususnya dalam menangani pasien gawat darurat ibu dan anak di tingkat puskesmas. (Fik)













