PROBOLINGGO, Jawara Post – Dakwah bukan sekadar kata-kata dari mimbar, melainkan kerja sunyi yang menyalakan kesadaran umat. Semangat itulah yang mengiringi pengukuhan kepengurusan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) PCNU Kraksaan masa khidmat 2025–2030, yang berlangsung khidmat dan penuh makna.
Pengukuhan ini menandai dimulainya amanah baru bagi LDNU PCNU Kraksaan di bawah kepemimpinan Gus Moh. Ali Mabrur, S.HI., M.Pd., sebagai Ketua. Prosesi tersebut disaksikan langsung jajaran pimpinan PCNU Kraksaan, tokoh ulama, serta unsur pemerintah daerah.
Hadir dalam kesempatan itu KH. Abdul Wasik Hannan selaku Ketua Rois Syuriah PCNU Kraksaan dan KH. Chafidzul Hakim Noer, M.H., Ketua Tanfidziyah PCNU Kraksaan. Turut pula Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo, sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap peran strategis dakwah Nahdlatul Ulama di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, para pimpinan PCNU menekankan bahwa LDNU memikul peran penting sebagai garda terdepan dakwah Ahlussunnah wal Jama’ah, yang menyejukkan, merangkul, serta mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan akar tradisi.
“Dakwah NU harus hadir di tengah umat, membumi, dan memberi solusi. Bukan dakwah yang menghakimi, tetapi yang menuntun dengan hikmah,” pesan yang mengemuka dalam rangkaian acara tersebut.
Ketua LDNU PCNU Kraksaan, Gus Moh. Ali Mabrur, menyampaikan komitmennya untuk menguatkan sinergi dakwah melalui masjid, majelis taklim, media, serta ruang-ruang sosial kemasyarakatan. Ia menegaskan bahwa dakwah ke depan harus adaptif, namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai ke-NU-an.
“Masa khidmat ini adalah ruang pengabdian. LDNU ingin menjadi jembatan dakwah yang menenangkan, menyatukan, dan menghadirkan Islam sebagai rahmat bagi semua,” ujarnya.
Dengan dikukuhkannya kepengurusan ini, LDNU PCNU Kraksaan diharapkan mampu merawat ukhuwah, memperkuat persatuan umat, serta menghadirkan dakwah yang mencerahkan dan relevan dengan denyut kehidupan masyarakat Kraksaan dan sekitarnya. (Fik)













