PROBOLINGGO, JP- Polresta Probolinggo mendapat kritik karena diduga tidak menanggapi laporan media tentang praktik prostitusi online yang beroperasi di Kota Probolinggo, Jawa Timur.
Beberapa awak media lokal telah mendatangi Polresta untuk melaporkan kasus tersebut, namun diduga tidak mendapatkan tanggapan yang memadai.
Laporan tersebut disampaikan dengan data-data yang ada untuk melengkapi bukti, namun Polresta diduga tidak mengambil tindakan yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut.
“Kami telah melaporkan adanya praktik prostitusi online di Kota Probolinggo dengan membawa data sebagai bukti, namun sepertinya tidak ada tanggapan yang serius dari Polresta Probolinggo.
Ini menunjukkan bahwa kami menduga Polresta tidak serius dalam memberantas kejahatan,” kata sumber media.
Praktik prostitusi online tersebut diduga menggunakan aplikasi MiChat untuk mempromosikan jasa seksual dan menarik pelanggan.
Mereka juga menggunakan salah satu hotel di Kota Probolinggo sebagai tempat untuk melakukan aktivitas prostitusi.
Kegagalan Polresta Probolinggo dalam menanggapi laporan media tentang prostitusi online telah menimbulkan pertanyaan tentang komitmen pihak kepolisian dalam memberantas kejahatan.
“Polresta Probolinggo harus segera mengambil tindakan tegas dan efektif untuk mengatasi masalah prostitusi online di Kota Probolinggo, serta memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Jika tidak, maka Polresta akan dianggap tidak profesional dan tidak serius dalam memberantas kejahatan,” tegasnya. (Fik)