DUNIA, Jawara Post — Secara historis, pound sterling (GBP) lebih kuat daripada sebagian besar mata uang, termasuk dolar AS. Pada tahun 2007, nilai GBP mencapai rekor, dua kali lipat nilai dolar AS.
Pada tahun 2024, pound Inggris adalah mata uang terkuat keempat di dunia, mempertahankan nilai stabil di atas 1,20 USD termasuk nilai tukar 1,30 per Oktober 2024.
Nilai pound sterling Inggris dipengaruhi oleh kombinasi berbagai faktor, seperti suku bunga, inflasi, dan kondisi ekonomi secara keseluruhan. Kekuatan PDB terutama didorong oleh fakta bahwa Bank of England, yang menerbitkan mata uang tersebut, telah memainkan peran aktif dalam perkembangan ekonomi internasional.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak Brexit, GBP telah melemah akibat suku bunga yang lebih tinggi dan kekhawatiran akan resesi, sementara dolar AS justru menguat.
Poin-Poin Utama
Selama lebih dari 20 tahun, pound Inggris lebih kuat daripada dolar AS secara nominal.
Brexit melemahkan pound Inggris pada tingkat struktural.
Kurangnya kepercayaan pasar terhadap pemerintahan Perdana Menteri Inggris saat itu, Liz Truss , dan Trussonomics semakin melemahkan pound.
Penghapusan pemotongan pajak Truss oleh Jeremy Hunt, Menteri Keuangan saat ini, tampaknya telah menstabilkan pasar dan akibatnya menghentikan penurunan pound.
Bayangkan, 1 Poundsterling jika di kruskan kedalam rupiah, maka menjadi 21 ribu rupiah lebih. Sementara 1 dolar Amerika hanya berkisar 16 ribuan. Rangking kedua setelah poundsterling adalah mata uang euro yang berada dinilai 19 ribuan. (Tim)













