KEDIRI, JP – Hampir sepanjang jalur Kediri-Kertosono di Desa Putih dan Gampeng, Kecamatan Gampengrejo mendadak menjadi pasar ikan.
Dari pengamatan yang dilakukan oleh media ini, puluhan orang yang berjualan tersebut tersebar di beberapa titik.
Mereka menawarkan ikan yang didapat dari pengurasan Waduk Wlingi dan Waduk Lodoyo di Blitar atau yang biasa dikenal dengan istilah pladu.
Sri Budi Aningsih, adalah salah satu penjual ikan yang menjual beberapa jenis ikan yang didapat dari sungai Brantas.
“Ada ikan nila, bader dan rengkik,” ujar perempuan yang kerap dipanggil Sri tersebut saat ditemui di lapaknya berjualan.
Sri bercerita bahwa dia sudah mulai berjualan mulai pukul 05.00 WIB hingga menjelang tengah hari.
Yang paling banyak dicari adalah ikan jenis rengkik. “Paling banyak dicari ikan rengkik, sebab kalau ikan bader terlalu banyak durinya,” imbuhnya.
Perempuan asal Dusun Susuhan, Desa Gampeng, Kecamatan Gampengrejo ini ikut pladu bersama dengan keluarganya.
Para laki-laki mencari ikan, sedangkan yang perempuan bagian menjual. “Setiap tahun ikut pladu, tapi dibandingkan tahun kemarin jumlah ikannya lebih banyak tahun ini,” ungkap Sri.
Di tempat Sri, yang paling banyak diperoleh adalah ikan rengkik dan ikan wader. Ikan nila juga ada, tapi hanya ada satu atau dua tangkapan saja.
Untuk ikan rengkik dijual Rp 50 per kilogram,ikan wader Rp 20 ribu per kilogram, dan ikan nila Rp 25 ribu per kilogram.
Begitu banyaknya peminat ikan rengkik, membuat pembeli rela menunggu. Salah satunya adalah Suparman.
Untuk membeli ikan rengkik 3 kilogram laki-laki asal Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem ini rela menunggu ikannya ditangkap dari sungai. “Ikan rengkik ini enak dibuat masak kuning,” ujar Suparman. (Tim)