Kades Sidokerto Diminta Segera Mundur

SIDOARJO, JP – Puluhan warga Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kepala Desa Sidokerto, Kamis (12/12) pagi. Mereka menuntut Kepala Desa (Kades) Sidokerto, Ali Nasikin mundur dari jabatannya.

Bukan sebab tanpa itu, warga meminta tanah aset desa yang dianggap telah dijual oleh kades kepada perusahaan agar dikembalikan statusnya menjadi aset desa. Tanah tersebut dijual sebesar Rp 3 miliar.

Pantauan media di lokasi, massa aksi tiba di depan Balai Desa Sidokerto sekitar pukul 08.00 setelah melakukan long march. Mereka memutar lagu melalui sound system. Di sela itu warga juga melakukan orasi dan menyampaikan tuntutannya.

Massa aksi menunggu Kades Sidokerto, Ali Nasikin untuk berdiskusinya hingga pukul 10.00. Karena tak kunjung datang, massa mulai merangsek masuk ke halaman balai desa untuk menyampaikan tuntutannya.

Akan tetapi, sebagian perwakilan dari massa aksi berangkat menuju rumah Kades Sidokerto untuk menjemputnya. Namun, ketika sampai di lokasi, perwakilan massa, Polri, TNI dan pihak kecamatan tak ditemui oleh kades.

“Ini tadi sudah ditelepon pihak Polsek Buduran, bilangnya (kades, red) ada di Sidoarjo. Dia (kades, red) juga bilang kalau nanti akan ke balai desa, tapi saat ditanya jam berapa? Teleponnya ditutup,” ujar perwakilan warga RT 2/ RW 1, Desa Sidokerto, Heru Purwanto.

Warga menganggap Kades Sidokerto bertanggung jawab dan lari dari masalah. Menurut Heru, jika aksi warga kali ini tak ditanggapi oleh kades, maka mereka akan melakukan aksi susulan.

“Kami sudah berusaha mediasi, tapi tidak ditanggapi dan tidak ada hasil. Selanjutnya kami sudah melaporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH) juga tidak jalan, akhirnya kami demo ini,” tegasnya.

Heru memaparkan beberapa poin tuntutan mereka. Pertama, warga meminta tanah gogol gilir seluas lima ribu m2 yang sebelumnya dijual oleh kades ke perusahaan senilai Rp 3 miliar agar dikembalikan menjadi aset desa.

Redaksi



Menyingkap Tabir Menguak Fakta