PROBOLINGGO Jawara Post – Ribuan wajah ceria mewarnai suasana di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jumat (6/6/2025). Momen Idul Adha tahun ini menjadi lebih istimewa bagi warga sekitar, lantaran kembali digelarnya kegiatan santunan besar-besaran oleh pihak padepokan.
Tak kurang dari 2.000 warga, termasuk janda dan anak-anak yatim, datang dari berbagai penjuru untuk menerima santunan berupa daging kurban dan sembako. Suasana berlangsung penuh khidmat, namun tetap hangat dalam balutan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial.
Panitia menyalurkan bantuan melalui sistem kupon. Satu kupon ditukar dengan 1 kilogram daging kurban dan paket sembako berisi 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, 1 kg gula pasir, dan 5 bungkus mi instan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, panitia telah menyiapkan pemotongan 7 ekor sapi dan 12 ekor kambing, yang semuanya diproses secara gotong royong bersama warga dan relawan.
“Alhamdulillah, kegiatan rutin ini bisa terus kami laksanakan. Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang sudah hadir. Semoga kita selalu diberi keberkahan dan mampu menjaga lingkungan kita tetap aman dan nyaman,” ujar Dimas Kanjeng Taat Pribadi dalam sambutannya.
Acara ini turut dihadiri jajaran Muspika Kecamatan Gading, mulai dari Camat, Kapolsek, Danramil, hingga tokoh masyarakat setempat. Suasana berlangsung kondusif dan penuh rasa kekeluargaan.
Kapolsek Gading, AKP Ahmad Jamil, yang turut hadir sekaligus bertindak sebagai koordinator keamanan, mengajak masyarakat untuk terus mempererat silaturahmi.
“Tanpa jalinan silaturahmi, kita tidak akan bisa merasakan kebersamaan seperti hari ini. Mari kita jaga ketertiban dan ikuti arahan panitia agar kegiatan ini berjalan lancar dan penuh manfaat,” pesannya di hadapan warga.
Ia juga menegaskan bahwa keberadaan Padepokan Dimas Kanjeng selama ini telah memberi kontribusi positif bagi masyarakat sekitar, terutama dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
> “InsyaAllah, kegiatan seperti ini akan terus berlanjut setiap tahun. Bahkan kita berharap, ke depan bisa lebih besar dan menjangkau lebih banyak warga. Ini bukti bahwa sinergi antara masyarakat dan padepokan harus dijaga,” tandasnya.
Salah satu warga penerima santunan, Ibu Elisa (58) dari Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, mengaku bersyukur dengan kegiatan ini.
“Alhamdulillah, kami merasa terbantu sekali. Di tengah kondisi ekonomi seperti sekarang, bantuan ini sangat berarti,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Senada disampaikan Hafid (23), warga muda dari desa yang sama.
“Ini baru permulaan. Kalau pas ada acara besar seperti karnaval, biasanya jauh lebih ramai dan meriah. Kami selalu antusias menunggu kegiatan dari padepokan,” ucapnya penuh semangat.
Kegiatan santunan Iduladha ini bukan sekadar bagi-bagi daging dan sembako. Lebih dari itu, ini adalah manifestasi nyata dari nilai-nilai kemanusiaan, gotong royong, dan kepedulian sosial. Warga pun berharap, kegiatan ini bisa terus menjadi tradisi tahunan yang membawa manfaat lebih luas bagi masyarakat sekitar. (Fik)