PROBOLINGGO, Jawara Post – Sekolah Menengah Kejuruan Swasta (SMKS) Mandiri Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, menegaskan bahwa pelayanan pengambilan ijazah bagi siswa maupun alumni tetap dilakukan sesuai prosedur resmi. Penegasan ini disampaikan menyusul beredarnya informasi terkait ijazah milik salah satu alumni, Faqih Hasan, yang dikabarkan tertahan oleh pihak sekolah.
Kepala SMKS Mandiri Kraksaan, Supriyono, menjelaskan bahwa sekolah memiliki standar baku dalam proses penyerahan ijazah kepada siswa maupun keluarganya.
“Ijazah hanya bisa diserahkan kepada siswa yang bersangkutan atau keluarga terdekat dengan menunjukkan Kartu Keluarga. Itu prosedur tetap yang kami jalankan,” tegasnya, Senin (17/11/2025).
Faqih merupakan siswa angkatan 2018 yang dinyatakan lulus pada 2021. Namun, sejak kelulusan tersebut, pihak sekolah menyebut bahwa yang bersangkutan belum pernah datang untuk mengambil ijazah maupun menyelesaikan administrasi akhir.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Yuniesa, menambahkan bahwa persoalan yang muncul hanyalah akibat minimnya komunikasi.
“Sejak lulus, Faqih memang tidak pernah datang ke sekolah untuk mengurus ijazahnya. Layanan kami tetap berjalan normal sesuai mekanisme yang berlaku,” jelasnya.
Ijazah Diserahkan Tanpa Dipungut Biaya
Pihak sekolah memastikan bahwa ijazah milik Faqih kini sudah resmi diserahkan setelah proses verifikasi identitas dan kelengkapan administrasi dilakukan.
Supriyono menegaskan, meski Faqih masih memiliki tunggakan SPP, sekolah tetap memberikan ijazah tersebut tanpa memungut biaya apa pun.
“Melihat kondisinya yang kini telah yatim piatu, ijazah tetap kami berikan. Tidak ada biaya sepeser pun,” tuturnya.
Faqih juga disebut mengakui bahwa selama ini ia belum pernah mengurus dokumen kelulusannya.
Kades Bulu: Persoalan Sudah Clear
Kepala Desa Bulu, Dimas, saat dikonfirmasi awak media pada Selasa (18/11/2025), membenarkan bahwa persoalan sudah tuntas. Ia mengetahui bahwa Faqih tengah menyiapkan berkas untuk melamar pekerjaan di dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Saat saya tanya, Faqih mengaku belum mengambil ijazah karena masih punya tanggungan. Saya minta agar segera diurus, dan sekarang semuanya sudah clear. Ijazah sudah ia terima,” ujarnya.
Dengan adanya klarifikasi ini, pihak sekolah berharap masyarakat memahami bahwa persoalan tersebut hanya merupakan kendala komunikasi, bukan persoalan pelayanan.
SMKS Mandiri Kraksaan menegaskan komitmennya untuk memberikan layanan pendidikan yang terbaik, transparan, dan sesuai prosedur bagi seluruh siswa maupun alumni. (Fik)














