PROBOLINGGO JP – Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) Kabupaten Probolinggo menyatakan sikap tegas menolak segala bentuk peredaran dan konsumsi minuman keras di lingkungan desa. Sikap ini ditegaskan dalam pertemuan resmi di Rumah Makan Pujasera Namira, yang dihadiri oleh 18 perwakilan BPD se-Kabupaten Probolinggo.
Ketua PABPDSI Kabupaten Probolinggo, Moh. Ishaq Baihaqi, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Temenggungan yang telah bersikap tegas menentang maraknya peredaran minuman keras di wilayahnya.
> “Ini adalah bentuk nyata dari peran pengawasan BPD terhadap ketertiban dan kenyamanan warga desa,” tegas Ishaq.
Senada dengan itu, Pembina PABPDSI Kabupaten Probolinggo, Agus Mulyanto, juga mendukung usulan pemecatan Kepala Desa Temenggungan. Ia menilai langkah BPD Temenggungan sebagai bentuk keberanian yang patut dicontoh oleh BPD lain dalam menjaga moralitas dan keamanan desa.
> “Kami mendesak agar segala bentuk pelanggaran hukum terkait peredaran miras diusut tuntas. Tidak boleh ada yang ditutup-tutupi. Semua harus terang-benderang demi keadilan dan kebaikan masyarakat,” ujarnya.
Agus juga menegaskan bahwa PABPDSI akan memberikan pendampingan dan advokasi kepada BPD Temenggungan, baik secara hukum maupun moral. PABPDSI ingin memastikan bahwa perjuangan menjaga ketertiban sosial dilakukan secara kolektif dan berkelanjutan.
Pernyataan sikap ini diharapkan menjadi pemicu bagi seluruh desa di Kabupaten Probolinggo untuk bersatu dalam memberantas peredaran minuman keras dan dampak buruknya. Dukungan penuh dari PABPDSI menjadi energi baru dalam menjaga nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat desa.
Acara ditutup dengan seruan moral kepada seluruh elemen masyarakat desa agar lebih aktif menjaga lingkungan masing-masing dari ancaman degradasi moral akibat miras. PABPDSI menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi BPD dan masyarakat dalam menciptakan desa yang aman, sehat, dan bermartabat. (Fik)
