PANGKAJENE, Jawara Post—Seorang pemuda yang bernama Tahir (30 tahun) Warga Jalan Pelelangan Ikan, Kelurahan Jagong, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulsel, yang kesehariannya berprofesi sebagai buruh bangunan diduga menghabisi hidupnya dengan menceburkan dirinya kedalam sumur milik orangtuanya di Kampung Lekosewa, Desa Batara, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep
Tahir ditemukan oleh warga setempat tewas di dalam sumur, sekira pukul 06.00 wita Pagi Jumat (5/10/2018).Penemuan mayat korban berawal ketika anaknya yang berumur enam tahun melihat parang dan tetesan darah di kolong rumah. Sang anak kemudian memberitahu ibu dan tetangga yang lain. Warga kemudian berkumpul dan mengikuti tetesan darah yang mengarah ke sebuah sumur. Warga menemukan korban dalam sumur tersebut dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Warga yang melihat kejadian tersebut langsung melaporkan kejadian tersebut kepolisi dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Pangkep, evakuasipun dilakukan oleh Dinas Kebakaran, namun pada saat evakuasi agak terkendala karena sumur yang dalamnya 10 meter tersebut rupanya sangat pengap dan berhawa panas, sehingga beberapa kali petugas pemadam kebakaran bergantian turun karena kekurangan oksigen. dan mayat korban baru berhasil dievakuasi selama 5 jam kemudian.
Sementara itu, pengakuan istri korban, Jumriani menyebut jika suaminya selalu terbangun tengah malam dan merasa gelisah serta selalu berkata ingin bertemu dengan almarhum ibunya.
“Tadi pagi kejadiannya sekitar pukul 6 pagi ditemukan di dalam sumur sudah meninggal, sebelum kejadian ia sering terbangun tengah malam dan menangis, Saya tanya kenapa menangis, dia (korban) bilang rindu sama almarhumah mamanya” tutur Jumriani singkat
Kejadian ini di benarkan oleh Kapolres Pangkep, AKBP Tulus Sinaga. Ia menyebutkan, korban bekerja sebagai buruh bangunan, dia memiliki istri dan anak berumur enam tahun. Warga yang melihat kejadian langsung melapor hingga akhirnya siang tadi korban sudah dievakuasi berkat bantuan personel Polres Pangkep, Polsek Labakkang dan Pemadam Kebakaran.
“Jadi yang dapati bapaknya ini si anak, dia melihat parang dan tetesan darah di bawah kolong rumah. Diapun terkejut dan langsung memanggil ibunya serta tetangga lain untuk melihat tetesan darah tersebut, Setelah ibunya dan tetangga lain melihat, mereka memutuskan untuk mengikuti tetesan darah tersebut hingga mengarah ke sebuah sumur 50 meter dari rumah orang tua korban. Istrinya kaget dan tetangga lain juga hingga mereka melihat korban sudah tidak bernyawa lagi di dalam sumur yang kedalamannya sekitar 10 meter” ungkapnya
Polisi yang tiba di lokasi dan mengambil keterangan sejumlah saksi dan olah Tempat Kejadian Perkara serta identifikasi, korban mengakhiri hidupnya kedalam sumur diduga karena depresi ditinggal mati ibunya. Sementara itu hasil visum luar yang dilakukan petugas kesehatan, ditemukan luka iris pada sela ibu jari dan telunjuk pada kedua tangan korban. Pihak keluarga juga menolak autopsi terhadap korban karena menganggap kejadian ini sebagai musibah.
@red