PT JAWARA POS GRUP

RADAR SULAWESI : Diduga Salah Konstruksi, Proyek Senilai 7 M Ambruk

LUWUTIMUR, Jawara Post –Proyek pembangunan lapangan A. Nyiwi di Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur yang menelan anggaran kurang lebih Rp 7 Miliar ambruk pada Senin, 08/10/2018.

Atas kejadian tersebut, Lembaga Swadaya Masyarakat Pembela Rakyat Sulawesi Selatan (LSM PERAK Sulsel) sangat menyayangkan proyek yang menggunakan APBD tersebut, ambruk ketika proses pengerjaan sedang berlangsung.

Tak hanya tinggal diam, Wakil Ketua LSM PERAK Sulsel Masran, SH., MH mendesak penegak hukum dalam hal ini Kepolisian dan Kejaksaan untuk segera memeriksa kondisi dan kualitas material proyek.

“Penegak hukum harus segera memeriksa bahan dan material bangunan proyek tersebut, karena jika terjadi ambruk atau roboh berarti patut diduga kualitas pekerjaan jauh dari yang seharusnya sesuai standar kelayakan,” kata Masran saat ditemui awak media pada Jumat, 12/10/2018.

Ia juga mengatakan, pihaknya akan terus memantau dan mengusut proyek ini sampai selesai. “Sebaiknya KPA, PPK dan Kontraktor jangan macam-macam dengan uang APBD Rp 7 milyar ini, kami sudah siapkan tim untuk turun memantau jalannya proyek pembangunan ini di Malili,” tegas Masran.

Pihak pemerintah telah mengeluarkan ultimatum kepada pihak kontraktor pelaksana PT. Buana Perdana Mandiri dan kontraktor perencana Mallomo Engineering Consultant yang menangani proyek tersebut namun belum ada tanggapan serius.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Luwu Timur, H. Amris saat memberikan keterangan kepada media, mengakui kalau bagian yang ambruk adalah pada pengecoran lantai atas, sementara secara teknis spesifikasinya sudah standar, namun ada kesalahan tekhnis pada bagian bawahnya.

“Secara teknis pada bagian pengecoran lantai atas sudah standar, namun ada kesalahan teknis pada bagian bawah atau landasannya yang kurang bagus sehingga goyang sedikit langsung ambruk,” aku Amris.

Disisi lain, LSM Jawara Indonesia juga mengatakan sangat mendukung kepedulian rekan LSM di Luwu Timur. Dugaan atas penyimpangan terus digali dan jika ditemukan bukti kongkrit  segera dilaporkan ke APH, agar supaya uang rakyat tidak habis sia -sia.

Syarifuddin

Biro Luwutimur

 



Menyingkap Tabir Menguak Fakta