PROBOLINGGO Jawara Post – Di balik deretan kursi dan gemuruh obrolan perempuan yang menanti giliran diperiksa, suasana mendadak menjadi lebih hangat. Bukan hanya karena semangat para peserta, tetapi juga hadirnya Bupati Probolinggo, Gus dr. Muhammad Haris, dan Wakil Bupati, Lora Fahmi AHZ, yang datang langsung menyapa mereka di Alino Cafe & Eatery Kraksaan, Kamis (11/9/2025).
Kehadiran keduanya seakan menjadi penegas bahwa kesehatan perempuan adalah prioritas bersama. Senyum, doa, dan pesan motivasi bergulir, seolah menambah energi bagi para peserta program SELANGKAH (Semangat Lawan Kanker)—kolaborasi RS Graha Sehat Kraksaan dan RS Siloam yang menggelar skrining kanker payudara gratis bagi seribu satu perempuan.
“Alhamdulillah, kegiatan ini bukan hanya pemeriksaan, tapi juga langkah nyata untuk menyelamatkan masa depan banyak ibu dan anak. Jangan tunggu sampai sakit, mari kita biasakan deteksi dini,” tutur Gus Haris, sembari mengingatkan bahwa 60–70 persen kasus kanker baru ditemukan ketika sudah stadium lanjut.
Ia menambahkan, fasilitas USG sudah tersedia di sejumlah puskesmas, namun kesadaran masyarakat untuk memanfaatkannya masih rendah. “Edukasi itu kuncinya. Jangan takut periksa, karena lebih cepat ditemukan, lebih besar peluang sembuh,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Probolinggo, Lora Fahmi AHZ, menyampaikan pesan penuh empati. Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah gerakan yang harus terus dijaga bersama.
“Tindakan preventif selalu lebih baik daripada kuratif. Melalui SELANGKAH, kita ajak masyarakat lebih peduli pada dirinya. Mari bersama-sama menjaga Probolinggo tetap sehat dan berdaya,” ungkapnya.
Acara puncak ini juga dihadiri Direktur Utama PT Graha Sehat Lestari, Ir. H. Made Sindrajaya; Komisaris RS Graha Sehat, Ni Nyoman Sita; dan Ketua Kadin Kabupaten Probolinggo, Gede Vandana Wijaya.
Di balik gemuruh tepuk tangan dan kilatan kamera, ada harapan sederhana namun mendalam: agar perempuan-perempuan Probolinggo berani melangkah, menjaga tubuhnya, dan merawat masa depannya. Sebab, skrining bukanlah akhir, melainkan awal dari kesadaran baru—bahwa kesehatan adalah cahaya yang tak boleh padam. (Fik)