Ratusan Santri Demo di DPRD Kabupaten Probolinggo, Desak Trans7 Minta Maaf.

.ROBOLINGGO JP -Ratusan santri, alumni pesantren, dan aktivis ormas Islam menggelar aksi damai di depan Kantor DPRD Kabupaten Probolinggo, Minggu (19/10/2025). Aksi tersebut menuntut stasiun televisi Trans7 agar meminta maaf secara terbuka atas tayangan program yang dianggap melecehkan kiai dan pesantren.

Massa yang datang dari berbagai kecamatan itu memulai aksi sejak pukul 09.30 WIB. Mereka membawa spanduk bertuliskan “Boikot Trans7”, “Kiai Bukan Bahan Lelucon”, dan “Hormati Marwah Pesantren”. Sepanjang orasi, massa juga melantunkan sholawat sebagai bentuk protes damai.

Koordinator aksi, Ahmad Zaini, menyebut tayangan Trans7 bertajuk Expose Uncensored telah melukai hati umat Islam.

“Kami menilai tayangan itu tidak mendidik dan melecehkan martabat pesantren. Kiai bukan bahan lelucon. Kami minta Trans7 minta maaf secara terbuka kepada umat Islam,” ujarnya lantang.

Selain menuntut permintaan maaf, massa juga mendesak DPRD Kabupaten Probolinggo menyampaikan aspirasi mereka kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika agar memberikan sanksi kepada Trans7.

Perwakilan DPRD yang menemui massa, anggota Komisi I, menyampaikan bahwa pihaknya akan menampung dan meneruskan aspirasi tersebut kepada pimpinan dewan untuk dibahas dalam rapat resmi.

“Kami memahami keresahan masyarakat. Aspirasi ini akan kami sampaikan ke pimpinan DPRD agar diteruskan ke lembaga yang berwenang,” kata salah satu anggota DPRD yang hadir menemui peserta aksi.

Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Oka Mahendra Jati Kusuma, diketahui berhalangan hadir karena agenda kedinasan lain. Meski demikian, pihak sekretariat dewan memastikan bahwa surat tuntutan dari massa sudah diterima secara resmi untuk ditindaklanjuti.

Aksi berlangsung tertib dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian, TNI, dan Satpol PP. Sekitar pukul 12.00 WIB, massa membubarkan diri usai menyerahkan surat tuntutan kepada perwakilan DPRD.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Trans7 belum memberikan tanggapan resmi atas desakan permintaan maaf dari kalangan pesantren di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Probolinggo. (Fik)



Menyingkap Tabir Menguak Fakta


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *